Senin, 07 November 2016

MUA Rumahku

Bismillah..
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

MUA adalah singkatan dari Masjid Ulul Albab yang mana MUA adalah sebuah masjid yang berdiri kokoh di antara 2 Fakultas Universitas Negeri Jakarta yang tak lain adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK).

Punggawa MUA Tahun 1437 H
Namun MUA sendiri lebih cenderung diisi oleh orang-orang FMIPA termasuk diriku. Pernyataan ini bukan lah sebuah singgungan terhadap saudara-saudara kami di Fakultas Ilmu Keolahragaan, tapi yah beginilah keadaannya karena MUA sendiri diketuai oleh Dosen FMIPA.

Jika dilihat dari namanya, MUA memanglah merupakan sebuah Masjid yang mana umumnya Masjid digunakan sebagai tempat beribadah umat Islma khususnya Solat Berjamaah. Terkadang sebagian orang menganggap MUA hanya sebagai tempat pelepaskewajiban mereka untuk menunaikan solat, setelah solat berdoa lalu keluar. Namun bagi sebagian orang lagi ada yang menjadikan MUA sebagai tempat melakukan berbagai hal, dan diantara sebagian orang tadi lagi-lagi termasuk diriku hehe.

Berbicara tentang diriku, aku adalah salah seorang warga MIPA yang saat ini bisa kukatakan bahwa hatiku telah menyatu dengan MUA. Bagaimana tidak ? Hampir dikeseharianku, wajahku selalu terlihat di Masjid yang indah ini. Mungkin bagi sebagian orangpun merasa bosan ketika melihatku dan mungkin di dalam hatinya terpikirkan sebuah kata saat melihatku disana yaitu 4L (Lu Lagi Lu Lagi) :D.

Memang bukan cuma diriku yang sering terlihat di MUA, tadi juga aku sudah menjelaskan bahwa ada sebagia orang. Tapi, ada tapinya lagi hehe, diantara sebagian orang lagi aku adalah orang yang paling sering meninggalkan MUA itu di jam-jam yang terbilang larut malam sekitar jam 9an, belum larut malam yah ? wkwk.

Jangan salah dulu, menurutku itu adalah jam yang terbilang larut malam. Bagaimana tidak ? Aku adalah orang yang tidak mempunyai kendaraan pribadi, jadi kalau mau pulang ke rumah itu harus naik angkutan umum. Karena rumahku di Bekasi, aku harus naek Metro Mini dulu menuju ke salah satu stasiun kereta, setelah sampai di stasiun kereta aku harus menunggu Commuter Line nya datang, setelah itu Commuter Line membawaku ke stasiun kereta dimana aku harus berhenti. Setelah sampai di stasiun kereta tujuan, aku harus naik angkot lagi untuk sampai ke rumah. Lumayan kan perjalanannya ? Hehe

Nah pertanyaannya, masih adakah Metro Mini di jam 9an malam ke atas ? Jawabnya ya ada sih cuma satu atau dua metro kadang-kadang, itu aja nunggunya lama banget, dan bahkan sering ku menunggu Metro Mini di depan gerbang kampus hampir setengah jam. Habis itu nunggu kereta lagi kan, habis itu naik angkot. Nah ada cerita menarik juga nih, pernah ataupun sering diriku saat sampai di stasiun tujuan itu sudah tidak ada angkot, dan akhirnya mau tak mau aku harus berjalan kaki dari stasiun ke rumahku yang jaraknya kurang lebih 2-3 Km itu (Tidak tau jauh sebenarnya itu berapa karena tidak pernah nyoba ngitung, tapi perkiraanya segitu hehe).

Nah itu tadi sedikit cerita tentang diriku, jika ditanyakan apakah aku lelah menjalani semua itu ? Mungkin jawabannya tidak, dan bahkan tidak sedikitpun aku berniat untuk tidak akan berlama-lama lagi di MUA. Jujur saja semua hal diatas tidak pernah sedikitpun membuatku lelah karena bagiku MUA merupakan suatu tempat yang bukan hanya tempat bagiku dan orang lain melaksanakan ibadah solat, tapi MUA juga merupakan suatu tempat dimana aku bisa berkumpul dengan orang-orang soleh, tempat dimana aku bisa mendapatkan ilmu-ilmu yang bermanfaat dengan mengikuti mentoring ataupun kajian lainnya, dan bahkan MUA sendiri merupakan sebuah tempat dimana aku bisa mendapatkan teman yang banyak dari berbagai jurusan dan angkatan.

Karena hal itulah aku merasa betah saat aku berada di MUA, aku senang ketika aku berkumpul dengan saudara-saudaraku disana, dan akupun bersyukur ketika banyak ilmu yang kudapatkan di tempat tersebut. Inilah yang kusebut bahwa hatiku telah menyatu denga MUA. Aku memang bukanlah seorang marboot di MUA, namun jika MUA punya absen kuyakin daftar kehadiranku tak akan jauh berbeda dari daftar kehadiran marboot MUA itu sendiri.

Doaku untukmu, semoga Engkau tetap berdiri kokoh disana dan senantiasa menjadi tempat manusia-manusia soleh dan soleha berkumpul dan menimba ilmu, dan semoga  orang-orang baik selalu bermunculan dari generasi ke generasi dari dirimu.

I Love MUA
Kau bukanlah sekedar tempat ibadah, tetapi engkau adalah sebuah rumah bagi orang-orang soleh dan soleha. Doakan aku yah, semoga aku bisa punya kendaraan pribadi dan aku bisa pulang lebih lama lagi darimu sehingga bertambah banyak lagi ilmu yang kudapatkan dari tempatmu.


TTD

Sahabat MUA