Selasa, 14 Februari 2017

Dimana Hukum Negara

Wahai Aparat Negara, butakah hari ini mata anda sehingga tidak melihat segala penyimpangan hukum terjadi.

Wahai Pemimpin yang Dzolim, sungguh tindakan  Anda hari ini adalah tindakan yang memalukan.
Dimana ketegasan anda terhadap hukum ? Dimana keadilan terhadap rakyat anda sembunyikan ?

Wahai Anda seluruh saudaraku Sebangsa dan Senegara, saksikanlah kelakuan-kelakuan dzolim dari pemimpin2 kita hari ini.

Saudaraku, Hari ini Hukum negara kita semakin melemah. Segala bentuk tindakan yang menodai hukum tidak ditindak tegas oleh Aparat Negara.

Mau dibawa kemana harkat dan martabat negara kita ? Bukankah hari ini, negara kita adalah negara hukum ? Yang mana setiap bentuk perbuatan ada hukum yang mengaturnya.

Saudaraku, hari ini dasar hukum tertinggi kita telah dinodai.. Pemimpin kita tidak lagi berlaku adil terhadap rakyatnya. Diaktifkannya kembali status BTP (Ahok) sebagai Gubernur Jakarta sungguh benar2 telah menciderai Hukum yang ada di negeri ini.

Bagaimana tidak ? Saat ini Ahok sedang dalam status Terdakwa atas kasus penistaan Agama yang bahkan sampai saat ini tidak diselesaikan oleh aparat negara, padahal sudah jelas buktinya.

Diaktifkannya kembali Ahok telah melanggar Pasal 83 Ayat 1 UU No. 23 Tahun 2014. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa pemerintah daerah yang sedang dalam status terdakwa harus diberhentikan sementara atas jabatannya.

Sungguh ironis lagi dimana Mahasiswa yang hari ini turun kejalan menuntut keadilan atas penodaan hukum tersebut dibubarkan paksa oleh Aparat Kepolisian dan 3 orang koordinator Aksi ditahan oleh Polda Metro Jaya.

Wahai Aparat Negara, Hari ini kami bisa menebak sedang dipihak mana anda berdiri, sungguh turunnya Mahasiswa hari ini ke jalan merupakan sebuah bentuk penyampaian pendapat di muka umum. Hal ini pun telah diatur dalam UU No. 9 Tahun 1998 dimana setiap Warga Negara mempunyai kebebasan berpendapat di muka umum.

Wahai Saudaraku sebangsa dan senegara, semoga hari ini kita sama-sama menjadi saksi bahwasanya Negeri kita sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Kawal selalu kebijakan2 Pemerintah yang tidak pro terhadap Rakyat

_Apabila usul ditolak tanpa ditimbang, suara dibungkam, kritik dilarang tanpa alasan, dituduh subversif dan mengganggu keamanan, maka hanya ada satu kata : LAWAN - ( Wiji Thukul)

Hidup Mahasiswa !!
Hidup Rakyat Indonesia !!


Sulaiman
(WaKadiv PusGerak TAnK MIPA 2017)

Sabtu, 11 Februari 2017

Pemuda Aktor Masa Depan

Setiap pergantian zaman akan tetap ada yang namanya Perubahan. Besar kecilnya Perubahan itu tak pernah lepas dari peran sosok Pemuda.

Karena Semangat dan Tekadnya yang kuat, Pemuda adalah salah satu Elemen Bangsa yang harus dijaga moralitasnya, dibina intelektualitasnya, dilestarikan regenerasinya.

Namun ironisnya, pada masa kini tidaklah sedikit pemuda yang arah perjalanan hidupnya berbelok dari apa yang seharusnya mereka jalani.

Banyak sekali pemuda hari ini yang telah mencoreng nama baik mereka sebagai aktor dari lahirnya sebuah perubahan. Dan sedikit sekali pemuda hari ini yang tetap menjaga harkat martabat mereka sebagai regenerasi masa depan.

Pemuda hari ini tidak lagi dipekakan terhadap tugas-tugas utama mereka. Sebagai contohnya adalah para pelajar yang melupakan kewajiban mereka untuk belajar.

Pelajar yang mempunyai kewajiban terus belajar telah dibutakan oleh berbagai macam hal. Di usia yang masih dini para pelajar telah diselimuti oleh berbagai kisah percintaan, disibukkan oleh game online yang saat ini sangat mudah diakses.

Berbeloknya prioritas utama para pemuda saat ini tentunya akan menjadi ancaman dimana pemuda melupakan tugas mereka sebagai aktor masa depan. Ketika mereka lupa dengan tugas mereka, maka mereka juga akan lupa dengan bangsa mereka. Ketika mereka lupa dengan bangsa mereka maka siaplah menjadi saksi atas kehancuran bangsanya.

Hancurnya moralitas pemuda hari ini adalah malapetaka di masa yang akan datang. Karena pemuda hari ini adalah orang-orang yang akan menjadi pemimpin di masa depan.

Jika hari ini masih melekat gelar pemuda itu di pundakmu, maka berbenahlah ! Tunjukkan kotribusimu dan hadirlah sebagai cendekiawan muda yang menginspirasi rekan-rekanmu layaknya sang inspirator peradaban.

Jadilah aktor dari perubahan bangsa ke ranah yang lebih maju karena sejatinya Masa Depan Bangsa tergenggam erat di tanganmu.

Jumat, 10 Februari 2017

Kualitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran, dimana hal ini menjadi kebiasaan sekelompok orang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan potensi diri yang mereka miliki. Pendidikan merupakan suatu kewajiban yang harus kita kenyam sedari kita kecil, karena dari pendidikan itulah kita akan mengetahui banyak hal mengenai jalannya kehidupan ini. Pendidikan juga biasanya identik dengan kegiatan belajar-mengajar, dimana didalamnya terdapat interaksi antara guru dan murid. Tak cukup dengan adanya guru, pendidikan juga membutuhkan yang namanya bahan  ajaran yang akan disampaikan seorang guru kepada muridnya.



Indonesia merupakan negara yang bisa dikatakan sangat luas dengan jumlah pulau  yang mencapai 17.504 pulau. Indonesia juga menduduki peringkat ke-4 dengan kategori jumlah penduduk terbanyak di dunia. Tak cukup dengan hal tersebut, Indonesia juga termasuk negarayang makmur dengan sumber daya alam yang berlimpah yang ditemui di berbagai daerah. Tak dapat dipungkiri dengan banyaknya jumlah penduduk Indonesia, berbagai macam suku dan budaya pun hadir di dalamnya.

Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang luas dengan jumlah penduduk yang banyak. Namun bagaimana jika dikaitkan dengan masakah pendidikan, apakah kualitas pendidikan di Indonesia sudah berjalan efisien dan baik-baik saja ? Hal tersebut mengundang banyak jawaban yang berbagai macam jawaban yang ditinjau dari aspek yang berbeda-beda.

Dunia pendidikan Indonesia masih saja mempunyai sekian banyak rintangan yang berkaitan dengan kualitas pendidikan. Seperti yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Hal ini bisa  dilihat dari segi keterbatasan akses pendidikan, mutu guru yang masih dibawa rata-rata, sarana pembelajaran yang kurang memadai dan beberapa aspek lainnya. Dengan banyaknya masalah yang muncul di lingkungan pendidikan Indonesia membuat kualitas pendidikan Indonesia sulit untuk berkembang jika masalah tersebut tidak segera diatasi.

Kualitas pendidikan dapat dilihat dari keefktifan lingkungan pendidikan yang dapat dirasakan peserta didik. Pendidikan yang efektif adalah suatu proses pendidikan yang mampu membuat peserta didik belajar dengan mudah, membuat mereka merasa senang, dan dapat membuat mereka mencapai tujuan sesuai yang diaharpkan. Dengan demikian para pendidik dituntut untuk dapat meningkatkan keefektikfan sistem pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berjalan sesuai harapan peserta didik masing-masing.

Bukanlah suatu hal yang mudah untuk memperbaiki beberapa masalah di atas, sebagaimana kita ketahui bahwa sistem pendidikan di Indonesia sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang mana sistem tersebut sama-sama kita kenal dengan sistem kapitalisme. Sistem kapitalis itu sendiri mendorong terjadinya putus sekolah bagi mereka yang tak sanggup membayar biaya pendidikan. Tentunya rakyat kecil yang tidak punya materi yang banyak tak mungkin sanggup membiayai pendidikan anak-anak mereka yang serba mahal.

Dengan demikian bisa dikatakan bahwa di Indonesia sudah tidak peduli mengenai kualitas guru ataupun sarana pembelajarannya. Bahkan tak banyak dari mereka yang peduli dengan kualitas pendidikan yang berpengaruh dengan keadaan negara ini di masa yang akan datang. Apabila kualitas pendidikan Indonesia senantiasa menurun tanpa ada kemajuan sedikitpun, maka bisa dikatakan Indonesia kedepannya akan minim dengan sumber daya manusia yang terdidik. Dengan berlakunya sistem kapitalisme, maka orang-orang yang hanya mengandalkan harta tanpa pendidikanlah yang akan memimpin bangsa ini di masa yang akan datang.

Kamis, 09 Februari 2017

Yang Tergantikan dan Yang Menggantikan

Setiap Masa akan ada tokohnya, Setiap Tokoh akan ada batas masa jabatannya. Tak dapat dipungkiri bahwa yang tua akan semakin tua dan yang muda lah yang akan menjadi penggantinya.

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekali bermunculan tokoh-tokoh agresif yang diyakini bisa membawa perubahan. Mereka tak lain adalah kalangan pemuda yang tertanam semangat membara dalam jiwa dan kepribadian mereka.

Hadirnya kalangan pemuda ini dapat menutupi kekhawatiran bagi sebagian golongan tua yang menyadari bahwa generasi mereka tak akan bertahan selamanya. Para golongan tua juga menyimpan berjuta kepercayaan pada generasi muda yang akan melanjutkan estafet perjuangan yang mereka jalani selama ini.

Yah tepat sekali, jalan juang yang dilalui bukanlah sekedar jalan juang yang biasa. Namun jalan juang ini penuh dengan cobaan, godaan, cacian, dan bahkan pengorbanan. Oleh karena itu butuhlah sekiranya orang yang kuat dari segi Fikriyah, Jasadiyah dan Rukhiyah untuk melanjutkan perputaran roda jalan juang ini.

Selain dari kepercayaan yang tertanam pada benak golongan tua, tentunya juga terdapat ketakutan tersendiri yang mereka rasakan sebagai ancaman kelak yang mana apabila pemuda yang mereka percayai tak mampu menjalankan tugas yang dititipkan di pundak mereka dengan baik dan tak mampu menjaga amanah tersebut sebagaimana semestinya.

Lalu bagaimana cara para golongan tua untuk mengatasi ketakutan tersebut serta berusaha membina, mendidik dan membimbing para golongan muda tersebut untuk menjadikan mereka kuat dari segi Fikriyah, Jasadiyah, dan Rukhiyah.

Tentu langkah pertama yang para golongan tua lakukan adalah menjalin dan mengeratkan ikatan ukhuwah diantara mereka sehingga apabila tali ukhuwah ini terjalin erat maka akan mudah bagi golongan tua untuk membina dan mendidik para golongan muda karena mereka mampu terkontaminasi secara langsung melalui sebuah ikatan hati.

Ikatan hati ini dibangun dengan penuh perjuangan dan kesabaran. Bagaimana tidak ? Ibaratkan kami adalah golongan muda dan mereka golongan tua adalah para kakak tingkat kami.

Perjuangan dan kesabaran yang dimaksud adalah ketika kakak-kakak kami mencoba untuk membina dan mendidik kami yang pada awalnya bisa dikatakan orang-orang yang masih terbilang labil, lugu, dan bahkan kami adalah orang-orang yang lebih mementingkan ego masing-masing daripada kepentingan bersama.

Perjuangan dan kesabaran terus menerus kakak-kakak kami lalui demi menjadikan kami sebagai orang-orang yang berkarakter dan orang-orang yang mampu bermanfaat di generasi kedepannya. Tak jarang pula air mata dan kesedihan sering mengalir dari pelupuk mata mereka lantaran kerasnya sikap dan kepribadian kami.

Sungguh perjuangan kakak-kakak kami sangatlah luar biasa. Mereka mampu mencontohkan kepribadian-kepribadian baik yang akhirnya mampu kami teladani. Ajaran dan nasihat yang selalu mereka berikan kepada kami bagaikan penerang yang akan selalu membimbing kami hingga pada akhirnya kami mampu mewarisi ajaran mereka kepada generasi selanjutnya.

Ucapan Terimakasih yang tak henti-hentinya kami ucapkan atas perjuangan dan kesabaran yang telah kakak-kakak kami korbankan dalam menghadapi sikap dan kepribadian kami. Sungguh doa kami akan selalu mengiringi langkah kalian yang pada akhirnya tidak terhenti berjuang setelah menuntaskan amanah kalian disini karena sejatinya perjuangan kalian kedepannya akanlah lebih berat daripada perjuangan yang akan kami hadapi saat Ini.

Kami mohon berikanlah doa-doa terbaik untuk kami sebagai adik-adik kalian dan juga untuk generasi-generasi selanjutnya. Semoga kami mampu melanjutkan tongkat estafet perjuangan yang kalian titipkan kepada kami dengan baik serta dipenuhi dengan komitmen yang tinggi.

Sebagai orang-orang yang tergantikan, kami mohon kepada kakak-kakak kami untuk memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada kami selaku orang-orang yang menggantikan.

Semoga kami dan kakak semua senantiasa terjalin dalam ikatan ukhuwah yang pada akhirnya tetap terjaga tali persaudaraan kita hingga kelak Allah akan mempertemukan kita semua di Surga-Nya.. Aamiin

Teruslah bergerak karena kita adalah bagian dari makhluk yang bernyawa, Sesungguhnga diam hanyalah identik bagi para benda mati dan makhluk yang tak bernyawa.  -Sulaiman

Rabu, 08 Februari 2017

Februari Menjadi Saksi

Terlalu jauh mengejar mimpi, ragaku lupa untuk kembali. Jauhnya jarak yang membatasi, rasa rindu hadir menyelimuti.

Berjumpalah kita di awal februari, berharap terulang cerita di masa dini. Raut wajah ceria penuh arti, menjadi pengisi kosongnya palung hati.

Masih akankah cerita bersemi, mengingat hari telah banyak berganti. Ketika waktu tak dapat diputar kembali, hingga kenangan hanya tersimpan dalam memori.

Sungguh tak terpikir di dalam hati, untuk menghapus segala cerita ini. Sekiranya dunia mampu bersaksi, akan tertorehkan rasa ini dengan untaian berjuta sepi.

Sudah saatnya kita bersama kembali, menjadi pribadi yang saling mengerti. Semoga februari ini menjadi saksi, atas kokohnya ikatan persahabatan yang kita jalani.

Selasa, 07 Februari 2017

Indahnya Saling Mengingatkan

Bismillah..

Hidup adalah titipan, perjuangan, dan petualangan.


Jalan hidup bukanlah sembarangan, karna hidup perlu dituntun agar tidak terjerumus ke dalam langkah yang salah. Saat jalan yang kita ambil terbelokkan dari kebenaran, maka bisa dipastikan bahwa hidup kita terjebak dalam sebuah kesesatan.

Untuk itu perlu adanya orang yang dapat menasehati kita, entah itu keluarga, guru, saudara, sahabat, dan teman biasa sekalipun. Tujuan dari memiliki mereka adalah agar disaat kita melangkah di jalan yang salah maka mereka akan datang memberikan nasihat kepada kita, mereka akan datang bersamaan dengan petunjuk Allah untuk membawa kita kembali ke jalan yang benar.

Ada hal yang perlu kita ingat bahwa tak semua dari mereka mampu membawa kita ke jalan yang benar, ada sebagian orang dari mereka yang bahkan datang untuk membawa kita terus terjebak dalam kesesatan tersebut sehingga tanpa kita sadari bahwa kita benar-benar telah jauh dari jalan kebenaran. Sehingga datang kepada kita orang yang mengajak menuju jalan kebenaran, kitapun tak menghiraukannya karena raga dan jiwa kita sudah terlalu jauh dari kesadaran.

Begitu banyak orang yang terlena dengan kehidupan, menganggap bahwa dunia adalah segalanya dan bahkan tidak terpikirkan lagi dalam benak mereka bahwa ada kehidupan setelah dunia, kehidupan kekal yang akan dihuni selama-lamanya. Dimana semua yang kita lakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan langsung dihadapan-Nya.

Pada waktu yang bersamaan kita akan dibagikan sebuah buku yang berisikan segala perbuatan yang kita kerjakan. Dan di dalam buku itu tak satupun amalan dan kedzoliman yang kita lakukan selama di dunia tidak tercatat di dalamnya, bahkan semuanya tersusun rapi dan tak satupun perilaku yang terlewatkan.

Mengingat hal tersebut maka tidak takutkah kita akan azab Allah yang dijanjian di dalam Kitab-Nya, bahkan sungguh azab Allah amatlah pedihnya bagi mereka yang merasakannya.

Ada beberapa hal yang membuat orang sampai saat ini masih belum bisa menyadari akan fananya kehidupan dunia yang semata-mata hanyalah sebuah tipuan. Sungguh kenikmatan dunia hanyalah sebuah fatamorgana yang dapat menjerumuskan seseorang terperangkap dalam kekeliruan dan kebodohan.

Perlu saya akui memang benar bahwa Hidayah tidaklah turun kepada orang secara langsung, maka bersyukurlah jika sampai hari ini telah datang hidayah itu pada diri kita. Lantas bagaimana dengan saudara kita yang sampai saat ini masih belum datang hidayah tersebut kepada mereka ? Apa mereka hanya akan terus menunggu sampai datang hidayah tersebut ?

Jawabnya mungkin tidak, hidayah bukanlah sesuatu yang harus ditunggu melainkan harus dijemput, jika kita terus menunggu hidayah akan datang maka selamanya mungkin kita tidak bisa merasakannya. Karena Allah pun berjanji dalam kitab-Nya. Bahwasanya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika mereka sendiri tidak merubah nasib mereka. Sungguh janji Allah tak pernah didustai-Nya.

Pertanyaannya bagaimana cara menjemput hidayah tersebut ? Sesungguhnya setiap orang saat ini sedang dalam ujian, setiap orang hingga detik ini masih banyak yang menikmati zona nyamannya. Ketakutan mereka untuk meninggalkan zona nyaman tersebut membuat diri mereka lupa akan kewajiban mereka sendiri. Semakin terhibur mereka dalam zona nyaman tersebut maka akan semkain jauh mereka dari dapatnya hidayah Allah.

Jemputlah hidayah Allah dengan memulai melakukan hal-hal kecil, meninggalkan zona nyaman adalah kunci utama dalam meraih kesempurnaan tersebut, menjauh dari hal-hal yang membuat kita merasa nyaman adalah jalan terbaik yang akan menuntun kita menuju jalan kemenangan yang nyata.

Oleh karena itu mulailah tinggalkan hal-hal yang hari ini masih membuatmu merasakan kepuasan, kepuasan yang berujung hasrat yang semakin tinggi, kepuasan yang pada akhirnya tak mampu menemukan batas puncaknya. Karena sesungguhnya manusia dipengaruhi oleh hawa nafsu, maka tak ada kepuasan yang akan mereka dapatkan melainkan keinginan yang terus menerus bertambah hingga tak menemui ujungnya.

Rubahlah pola pikirmu dan mulailah merasa yakin bahwasanya Allah akan selalu datang disaat kita susah, caranya hanyalah tetap berserah diri kepada-Nya dan menjalankan apa yang Ia perintahkan kepada kita semua sebagai hamba-Nya.

Tanamkan ketakutan kita kepada Allah, karena Allah yang akan menghakimi kita dihari akhir nantinya, berpikirlah bahwa akan ada kehidupan kekal setelah kehidupan dunia, dimana dalam kehidupan inilah kita akan memetik buah dari apa yang telah kita kerjakan di dunia.

La Tahzan, Innallah Ma'ana
Jangan bersedih karena Allah selalu bersama kita, kuncinya hanyalah percaya bahwa Allah lah sebaik-baiknya penolong, maka serahkanlah segala masalah kita kepada-Nya. Karena sejatinya masalah itu datangnya dari Allah, karena masalah itu milik Allah maka hanya Allah lah yang mampu menyelesaikannya. Maka dari itu memohonlah kepada-Nya, takutlah kepada-Nya, dan berserah diri lah kepada-Nya.

Semangat berhijrah Sahabatku, saling mengingatkan tentang kebaikan adalah kewajiban, Berlomba-lombalah menuju jalan yang hakiki, jalan yang diridhoi Allah menuju Surga-Nya. Disaat salah satu dari kita rapuh maka ingatkanlah mereka, dan dikala dirimu lemah maka yakinlah mereka akan selalu berada disampingmu.

Khoirunnas Anfa'uhum Linnas
(Sebaik-baiknya Manusia adalah yang Bermanfaat bagi Orang Lain)


Epilog : Bahkan yang terlihat kuatpun harus ada yang menguatkan, Bahkan yang terlihat semangatpun harus terus disemangati, Bahkan yang dianggap pahampun harus terus dipahamkan, karena itulah Allah menajdikan Nabi Harun sebagai sebagai penguat Nabi Musa.
Saudaramu, Amanahmu
Minimal jagalah dia dalam doa-doa di ujung sajadahmu.

Fastabiqul Khoirot..

Senin, 06 Februari 2017

Ucapan Perpisahan

Hari kian berganti, mentari terus berjalan hingga tak kusadari waktuku telah berakhir dan sudah saatnya aku harus kembali.

Kembali untuk menjadi diriku sendiri, meninggalkan segala bentuk kegiatan yang kulakukan bersama orang-orang yang senantiasa membuatku tertawa bahagia. Orang-orang yang selalu berada di dekatku yang senantiasa menghiasi warna di setiap hariku.

Banyak hal yang tak bisa kulupakan dari sosok mereka, bermula dari kenakalan, ejekan, tawa, serta kekonyolan hingga berujung kehebohan yang menjadi penghibur suasana.

Saat ini aku berada dalam kesendirian, tak ada lagi tawa mereka, tak ada lagi candaan mereka yang tak pernah membuatku bosan mendengarnya.

Dihadapanku kini hanya ada lembaran2 buku dan sebuah pena, hiburanku tak lagi sebahagia biasanya, hanyalah deringan musik dari handphone ku yg dapat kudengar, tak ada nyanyian langsung dari mulut mereka.

Memang benar, inilah hidup yang sesungguhnya. Sebuah cita-cita dan tujuan hidup membuatku harus berjuang sendiri tanpa teman-temanku, apalah daya jarak yang tak mampu dijangkau oleh mata harus membuatku terpisah jauh oleh mereka. Cukuplah doa mereka yang selalu mengiringiku hingga kesuksesan menghampiriku.

Sampai bertemu Kawan di hari yang akan datang, ku harap perpisahan kita hari ini tak akan pernah membuat kalian melupakan sosok diriku, terimakasih atas hari-hari dan waktu kalian untuk kebersamaan yang pernah kita lalui.

See you next time buddy 😊

Minggu, 05 Februari 2017

Karena Merekalah Jutaan Kebahagiaanku

Entah berapa jauh langkah kaki ini telah melangkah, entah berapa lama mata ini telah memandang, entah berapa banyak orang yang telah raga ini temui. Sedari nafas pertama kuhembuskan di dunia, hingga saat ini masih berhela hembusan lembutnya.

Di hari-hari awal ku tumbuh, memang keluarga tercinta yang senantiasa ada di sekelilingku. Namun seketika beranjak umurku, hadirlah teman-teman sebagai penghias hari-hariku, pengisi ruang dan waktuku, serta pencipta nuansa kebahagiaanku.


Mereka yang senantiasa hadir dengan keceriaannya, canda tawanya, dan  bahkan lelucon konyolnya memaksaku untuk menggoreskan nama-nama terbaik mereka dalam ingatanku. Ingatan ini yang nantinya akan menjadi kenangan bersejarah yang akan tetap terjaga hingga habisnya cahaya pelita dunia.

Banyak daerah telah aku jelajahi, banyak teman yang telah aku dapati. Namun apakah mampu kudustai ketika dunia menjadi saksi bahwa teman sedari kecilku lah yang jauh lebih berarti.

Merekalah yang lebih mengenal sisi baik dan burukku, mereka pula yang lebih tau kelemahan dan kekuranganku. Di hadapan mereka telah kutorehkan jutaan kebahagiaanku, di belakang mereka kuluapkan segala kesedihanku.

Jauh dari mereka adalah sebuah pengorbanan, berjalan tanpa mereka adalah perjuangan, bahagia tanpa mereka adalah khayalan, sedih kehilangan mereka adalah kenyataan.

Bersama mereka tak pernah lekang oleh waktu, suara mereka tak akan kalah dari riuh gemuruh, meski jarak membentang jauh, mereka adalah rumah yang nantinya akan menjadi tempat untuk berlabuh ketika raga ini telah lelah untuk menjauh.

Aku hari ini tetaplah diriku yang dulu, begitu pula dengan kalian. Kita tak akan berbeda jika hanya sekedar profesi. Pelaut, Atlet, dan Mahasiswa adalah sama selama kita tetap dibawah langit yang sama, karena status tak lain hanyalah sebatas hamba.

Sehat selalu Sahabat Terbaikku. Seburuk apapun keadaanmu, sesukses apapun dirimu, aku selalu berharap bahwa kita akan tetap bersatu dalam pergejolakan hidup yang berliku-liku. Kita hadapi segala rintangan dengan semangat yang menggebu-gebu.


Salam Terbaikku,

Sulaiman

Sabtu, 04 Februari 2017

Kado Pahit Masyarakat di Awal Tahun 2017

Pemerintah Indonesia kembali memberikan Kado Pahit kepada Masyarakat Indonesia. Di awal Tahun 2017, Pemerintah memutuskan untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2016 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang Berlaku Pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Keputusan Pemerintah yang mengganti PP Nomor 50 Tahun 2010 menjadi PP Nomor 60 Tahun 2016 bisa dikatakan sebagai kebijakan yang semena-mena. Karena sebagaimana kita ketahui, Peraturan ini diberlakukan tanpa diiringi Sosialisasi secara menyeluruh terhadap Masyarakat Indonesia.

Seandainya jika kita berlandaskan pada ketentuan yang tertera pada Pasal 23 Ayat (2) UUD 1945, ditetapkan bahwa setiap pajak yang dipungut oleh Pemerintah harus berdasarkan Undang-Undang. Artinya bahwa setiap Pungutan pajak harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Rakyat yang direpresentasikan dalam Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam bentuk Undang-Undang.

Berdasarkan data yang diperoleh FITRA (Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran) sangat terlihat bahwa kebijakan Pemerintah tersebut benar-benar tidak memihak kepada rakyat. Bagaimana tidak? Masyarakat yang dalam kesehariannya sudah dibebani dengan pajak, namun beban itu seakan bertambah dengan diberlakukannya kebijakan tersebut.

Sebagai Faktanya, kenaikan cukup tinggi untuk penerbitan Surat Mutasi kendaraan bermotor ke luar daerah. PP terdahulu surat mutasi ke luar daerah hanya RP 75.000 untuk semua jenis kendaraan, sekarang tarifnya RP 150.000 untuk kendaraan bermotor roda 2 atau roda 3 serta kendaraan bermotor roda 4 atau lebih mencapai RP 250.000.

Tarif baru ditingkatkan dengan persentase peningkatan yang signifikan. Dimana Persentase kenaikan berada di kisaran 100 persen hingga 275 persen. Peningkatan suatu tarif memang merupakan suatu hal yang wajar juga mengingat sudah selama 7 tahun tarif lama ini berlaku, namun kenaikan tersebut harusnya bertahap tidak secara langsung tiba-tiba melonjak dan membuat kaget Masyarakat.

Kebijakan Pemerintah untuk menerbitkan PP Nomor 60 Tahun 2016 merupakan suatu kebijakan yang salah. Kebijakan yang menyiksa rakyat ini bukanlah sebuah solusi yang tepat untuk mendapatkan pemasukan lebih banyak dari sudut perpajakan. Kebijakan ini hanya akan menimbulkan berbagai Polemik yang berkembang di masyarakat.

Kenaikan pajak kendaraan, Tarif Dasar lIstrik, dan BBM ini tidak menghadirkan Transparansi dana yang maksimal atas pencapaian kenaikan tarif-tarif tersebut. Penerimaan dana yang didapat dari hasil kenaikan tarif inipun tidak jelas akan dialokasikan kemana.

Pemerintah berdalih bahwasanya alasan kenaikan tarif-tarif tersebut untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan infrastruktur pembangunan. Namun nyatanya? Pelayanan pemerintah terhadap masyarakat saat ini seperti apa? Lalu perbaikan Infrastruktur apa yang kita rasakan saat ini? Masih banyak jalan-jalan berlubang yang direnovasi, seharusnya dana tersebut dapat dialokasikan untuk perbaikan2 infrastruktur tersebut.

Tercatat dari data Kompas di tahun 2015, dijelaskan bahwa kinerja kepolisian dalam pelayanan kepada masyarakat ada ketidakpuasan yang dirasakan masyarakat itu sendiri dalam pelayanan tersebut. Persentasenya mencapai 32,6 persen. Data dari Kompas Tahun 2013 menyatakan bahwa 52 persen keluhan masyarakat adalah penundaan yang berlarut-larut.

Melihat kesewenangan dalam pemutusan kebijakan ini, Kami Masyarakat Indonesia berharap agar Pemerintah mengevaluasi ulang mengenai besaran peningkatan dan pemberlakuan bertahap. Selebih dari itu Kami berharap agar Pemerintah mencabut PP Nomor 60 Tahun 2016 dan menghantinya dengan Kebijakan yang lebih memihak dan tidak membebankan Masyarakat Indonesia secara Umum.

Mari sama-sama kita tinjau dan selalu mengawasi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah. Disaat Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang dinilai mendzolimi Rakyatnya, maka hanya ada Satu Kata untuknya Lawan

Bergerak Atau Tergantikan
Hidup Mahasiswa!!!
Hidup Rakyat Indonesia!!!


Salam Pergerakan

Sulaiman
(WaKadiv TAnK MIPA UNJ 2017)

Jumat, 03 Februari 2017

Teruntuk Sahabatku

Suatu ketika ku duduk terpaku dan terdiam di sebuah kursi dalam kamarku. Ku ambil handphone ku dan perasaanku tertarik untuk membuka galeri poto yang ada di handphone ku, seketika jariku menyentuh salah satu kategori poto yang tertulis di galeri itu.

Muncullah butiran-butiran poto yang tersusun rapi disana. Ku perhatikan satu persatu poto itu, dan terlintas dalam khayalanku sebuah kejadian yang terasa nyata dikala ku melihat poto-poto itu.

Jemariku tak berhenti menggeser layar handphone ku sementara mataku tak teralihkan oleh pandangan apapun di sekelilingku guna melihat dan memastikan bahwa tak ada satu poto pun yang akan terlewati oleh kedip mataku.


Berbagai macam pose dan mimik wajah terlihat dari poto-poto itu, anehnya tak satu pun dari poto itu yang memunculkan poto berisi mimik wajah yang sedang bersedih, semuanya adalah poto-poto indah dengan mimik wajah yang menggambarkan suasana kebahagiaan.

Suasana harupun tiba-tiba muncul dari dalam benakku. Bagaimana tidak ? Poto-poto itu diisi oleh wajah-wajah orang yang sangat berarti dalam hidupku, wajah-wajah yang tak pernah membuatku bosan dikala sedang bersama dengan mereka. Wajah-wajah itu tak lain adalah wajah dari sahabat-sahabatku.

Deretan poto-poto terukir disana, mulai dari poto yang diambil saat kami berkumpul bersama, tawa bersama, berjuang bersama dan bahkan ada poto yang terlihat dikala kami sedang melakukan kekonyolan bersama.

Dari poto itu, muncul bayangan dalam ingatanku, dimana bayangan itu mulai merasuki seluruh khayalanku. Khayalanku pun semakin membuatku terdiam dan membuatku tak mampu mengeluarkan kata-kata dari bibirku.

Teringat olehku ketika kami sedang bercanda bersama, menari dan menyanyi serta bersuka ria menghilangkan semua keresahan yang ada dalam palung jiwa. Berjuta keindahan yang kami rasakan seolah-olah sebuah karunia yang luar biasa yang bisa kukatakan tak dapat dirasakan oleh orang lain.

Sayangnya, kebahagiaan itu hanya dapat kami rasakan di waktu yang singkat. Perbedaan tujuan hidup berhasil memisahkan kami dengan memunculkan jarak yang tak mampu dijangkau oleh mata. Jangankan untuk berkumpul bersama, sekedar bertatap muka pun merupakan suatu kemustahilan untuk dirasakan.

Karna itulah, waktu senjang yang kami dapatkan akan kami gunakan dengan sebaik-baiknya untuk menciptakan kebahagiaan di tengah-tengah indahnya kebersamaan.

Boleh jadi perpisahan kami hari ini dan esok merupakan suatu kesedihan yang tak bisa kami tutupi. Namun dibalik kesedihan itu tersimpan kerinduan mendalam yang akan menambah keakraban kami dikala kami berjumpa kembali.

Saat pertemuan itu terjadi, akan kami ubah kesedihan itu menjadi suatu kebahagiaan yang memiliki berjuta arti, kesenangan yang tiada henti, dan keceriaan di sepanjang hari.

Akan kami rubah kehidupan ini menjadi kehidupan yang terhubung oleh sebuah benang panjang yang akan kami potong dan kami rangkai menjadi suatu "Tali Persahabatan" yang kokoh yang tak akan pernah terputuskan.

Good luck for your job buddy, I hope we will become the success people and we will always together
Because We are limited edition

Kamis, 02 Februari 2017

Selesaikan Apa Yang Telah Kita Mulai

Bismillah..

Hidup adalah sebuah perjalanan yang dititipkan oleh Yang Maha Pencipta sebagai bentuk nikmat dan karunia yang luar biasa yang mampu kita rasakan. Maka dari itu, sudah sewajarnya rasa syukur hadir dalam diri kita lantaran Yang Maha Kuasa telah mengizinkan kita menorehkan kehidupan di dunia yang penuh dengan fatamorgana ini.


Seiring berjalannya kehidupan, banyak sekali makhluk bernyawa (Baca : Manusia) yang berlomba-lomba mengejar suatu gelar yang biasa kita sebut dengan kesuksesan. Anehnya, banyak orang yang ingin mencicipi kesuksesan namun sedikit sekali dari mereka yang mau berjuang mengejar kesuksesan itu. Kebanyakan dari mereka ingin meraih kesuksesan dengan cara yang mudah dan sederhana tanpa ada yang namanya perjuangan dan pengorbanan.

Orang yang bermimpi meraih kesuksesan tapi tidak diiringi dengan perjuangan dan pengorbanan, maka selamanya mimpi itu hanya sekedar mimpi dan tak akan pernah menjadi wujud yang nyata selamanya. Karena sejatinya kesuksesan itu adalah buah dari yang namanya perjuangan. Maka sudah jadi hal yang lumrah jika kesuksesan itu selalu dikaitkan dengan yang namanya perjuangan.

Banyak orang yang mengatakan bahwa sukses bisa diraih dengan bermodalkan uang tanpa perlu berjuang. Dengan menolak pernyataan tersebut saya bisa katakan bahwa kesuksesan yang dibeli dengan uang tidaklah senikmat kesuksesan yang didapatkan dari hasil perjuangan.

Lantas apa yang membuat banyak orang tak mau menempuh kesuksesan melalui jalan perjuangan ? Dan kenapa banyak orang yang berhenti di tengah jalan dalam berjuang meraih kesuksesan ?

Jawabannya hanyalah kesabaran dan keberanian untuk mencoba. Ketika ingin meraih kesuksesan, seseorang harus punya tekad yang kuat yang harus benar-benar tertanam dalam diri dan senantiasa menjadi motivasi. Dengan tekad yang kuat ini akan menentang segala hal-hal negatif yang berusaha mempengaruhi diri agar berhenti untuk berjuang.

Ketika tekad ini telah benar-benar tertanam dalam diri, maka mulailah perjuangan dengan hal-hal yang sederhana. Hal yang paling sederhana adalah meninggalkan zona nyaman. Kebanyakan orang tidak meraih kesuksesannya karena tidak ada keberaniannya untuk meninggalkan zona nyamannya.

Ketidakberanian seseorang meninggalkan zona nyamannya artinya orang tersebut telah gagal melewati langkah awal yang begitu sederhana. Ketakutannya untuk memulai sesuatu yang tidak biasa mereka lakukan akan menjadi penghambat utama dalam meraih kesuksesan.

Namun sebaliknya, ketika seseorang telah mampu meninggalkan zona nyamannya. Maka dia akan memasuki rentetan perjuangan yang selanjutnya, perjalanan panjang dari perjuangan ini tak menutup kemungkinan seseorang untuk bertemu dengan yang namanya kegagalan.

Banyak orang yang tak sampai meraih kesuksesannya karena menghentikan perjuangannya di tengah jalan ketika menjumpai kegagalan. Walau terkadang kesuksesan itu tinggal selangkah berada tepat dihadapannya.

Maka perlulah setiap orang mempunyai prinsip untuk menyelesaikan segala sesuatu dari setiap apa yang telah dia mulai. Ketika jalan yang kau tempuh menemui kegagalan, banyak jalan lain yang bisa kau gunakan untuk menghindari kegagalan tersebut.

Sebuah kisah inspiratif dari buku "Mundur Selangkah Melesat 1000 Langkah"
Seekor lalat yang berusaha keluar dari jendela yang tertutup hanya melakukan satu cara untuk keluar, cara yang ia lakukan adalah terus menerus menabrak jendela tersebut dan berpikir bahwa dengan menabrak jendela itu maka jendelanya akan bisa ditembus. Namun sebuah kenyataan lain terjadi, walaupun melakukan cara itu dengan berulang-ulang dia tak mampu menembus jendelanya, bahkan pada akhirnya dia mati.

Pelajarannya :
Jika sekiranya lalat itu berfikir, banyak alternatif lain yang bisa ia lakukan. Sama dengan judul buku yang diatas bahwa mulailah untuk mundur terlebih dahulu, lihatlah peluang-peluang ataupun jalan lain yang mampu kau coba, bisa saja lalat tersebut mundur terlebih dahulu lalu naik ke atas jendela yang mana biasanya setiap atas jendela selalu ada lubang, jika sekiranya lalat mau mencoba hal ini tentu dia tidak akan mati dan mampu keluar melalui lubang tersebut. Tapi fakta berkata lain, bahwasanya lalat ini berfikir bodoh karna dia hanya melakukan satu tindakan yang sejatinya tidak akan membuat dia keluar dari jendela tersebut.

Sama halnya dengan kita, jika hari ini kita gagal maka selamanya kita akan gagal jika kita tidak melakukan perubahan. Hanya melakukan hal-hal yang sama seperti sebelum kita gagal, padahal masih banyak alternatif lain yang dapat kita lakukan.

Siapapun yang hari ini mempunyai mimpi untuk meraih kesuksesan, maka perlulah ia menorehkan perjuangan. Walau terkadang kelelahan menghamipiri, kesedihan menghantui tapi ingatlah bahwa lelah dan sedih itu manusiawi maka usaha jangan pernah berhenti dan kesabaran jangan pernah dikurangi.

Silahkan terjatuh dan terperosok sedalam mungkin, karena bisa jadi memang saat itulah keadaan terbaikmu. Tapi jangan berdiam diri dan membiarkan keadaanmu begitu saja. Bangkit lagi, berdiri lagi, tersenyum lagi. Kakimu Allah yang ciptakan, tidak akan mampu berdiam diri jika bukan Allah yang izinkan berhenti.

"Selesaikanlah Apa Yang Telah Kita Mulai". Ketika kita telah memulai sesuatu maka sebuah kewajiban bagi kita untuk menyelesaikannya, menyerah ketika gagal bukanlah sebuah solusi terbaik. Namun bangkit setelah gagal adalah hal yang lebih baik.

Never Give Up !!!

Rabu, 01 Februari 2017

Waktu Yang Tak Dapat Dibeli

Sering ku berkhayal dalam kegelapan semu yang terselimut nuansa sepi kesendirian. Raga yang tak mampu bertindak hanya bisa terkujur rapuh meratapi pergejolakan hidup yang sudah tersusun rapi dalam skenario Allah.

Betapa tidak, hari nan indah yang mampu kulalui bersama teman-teman yang senantiasa membangkitkan semangatku kini hanya tersisa bagaikan satu goresan pena yang kehabisan tinta.

Dermaga Kurau, Kabupaten Bangka Tengah

Sebuah cita-cita memaksaku untuk rela mengorbankan kebahagiaan. sebuah tujuan hidup menuntutku untuk merasakan kesendirian. Bukan tanpa penyesalan, namun inilah kenyataan. Statusku yang hanya sebatas hamba tak mampu menolak segala cobaan dari Yang Maha Penguasa.

Kusadari sepenuhnya bahwa ini sudah menjadi sebuah takdir, dimana aku berada di jalan yang berbeda dari jalan yang mereka tempuh. Begitu pula sebaliknya bahwasanya mereka ada di jalan yang berbeda dari jalan yang aku tempuh.

Sebuah keyakinanku bahwa jalan yang sama-sama kami jelajahi ini nantinya akan berjumpa di sebuah persimpangan. Dimana ketika pertemuan ini terjadi maka hanya ada 2 pilihan, kami akan berjalan bersama-sama kembali ataukah hanya sekedar bertemu sebagai pelepas rindu dan kembali melanjutkan perjalanan yang selanjutnya.

Ah lagi-lagi aku terjebak dalam sebuah nostalgia. Perasaanku terlalu jauh membawa khayalanku terbang yang pada akhirnya lupa untuk mendarat kembali. Namun jika mereka menyadari bahwa inilah realita sesunggunya dan bukan sekedar rekayasa.

Hadirnya diriku di tengah-tengah mereka merupakan kado terindah yang pernah kudapatkan. Dimana setiap senyum yang tergores di pipi mereka, mampu membuatku turut merasakan kebahagiaan yang sedang mereka rasakan. Begitupula tawa canda yang selalu terpancar dari tingkah laku mereka, mampu membuatku terhibur dengan segala kekonyolan yang biasa mereka lakukan.

Adakah yang lebih indah daripada buah dari arti persahabatan ? Dimana sedih bahagia telah kami lalui, susah dan senang telah kami telusuri. Semua itu telah kami rasakan bersama hingga terjalin sebuah ikatan diantara kami yang mampu menyatukan kepribadian yang kami miliki.

Lantas kemana raga ini akan berlabuh ? Ketika kebersamaan bersama mereka lagi-lagi diambang perpisahan. Hari esok yang belum tentu kami lalui merupakan sebuah ancaman yang belum tentu mempertemukan kami kembali. Betapa berat tapak kaki ini melangkah demi meninggalkan jutaan kebahagiaan yang telah kami ukir bersama-sama.

Lagi-lagi hal ini mengajarkanku bahwa betapa mahalnya sang waktu yang tak mampu dibeli dan tak dapat diputar kembali. Apa yang terjadi di hari kemarin hanyalah tinggal kenangan, apa yang terjadi di hari ini adalah sebuah kenyataan, dan apa yang terjadi di hari esok tentunya akan menjadi sebuah harapan.

Untuk itu akan kupenuhi hari-hari terbaikku bersama mereka, akan kuukir seindah-indahnya kenangan yang akan tetap ada dalam ingatan, akan kurangkai jutaan harapan dalam mimpi menuju hari-hari yang akan datang, dan akan kujaga ikatan persahabatan dalam sebuah doa yang senantiasa kupanjatkan.

Tetap sehat sahabat-sahabatku, manfaatkanlah hari-hari terbaikmu, berjuanglah dengan cara yang ikhlas di jalanmu, jemputlah kesuksesanmu dan raihlah mimpi-mimpi indahmu. Ketika hari ini kau terjatuh maka bangkitlah, tak ada kata menyerah dan jangan mudah berputus asa. Ingatlah kita punya Allah yang mampu memberikan kita segala cara selagi kita tetap berpegang teguh pada-Nya.

"Saudaramu Amanahmu". Kuyakin kalian adalah saudara-saudaraku, maka kalian juga Amanahku. Bahagiamu adalah bahagiku, lelahmu pun juga lelahku. Semoga Allah senantiasa meridhoi persahabatan kita hingga kelak Dia akan mempertemukan kita kembali di Surga-Nya. Aamiin 😇

Khoirunnas Anfa'uhum Linnas
Laa Tahzan, Innallah Ma'ana