Teruntuk Basuki T
Purnama (Ahok),
Telah beredar video anda di berbagai media sosial yang
membuat nama anda semakin dikenal oleh kalangan masyarakat. Bahkan dengan penuh
rasa penasaran, saya sendiri telah beberapa kali mengulang video anda untuk
menontonnya, berharap video tersebut tidak mengandung kata-kata yang melampaui
batas sebagaimana yang telah diberitakan di media-media.
Kutipan cuplikan video Ahok hina Surat Al-Maidah Ayat 51 |
Namun, dari sekian kali video anda saya putar tak sekalipun
dari video tersebut mengalami perubahan kata-kata dan ternyata benar anda telah
melontarkan kata-kata yang bahkan bisa dikatakan telah jauh sekali melampaui
batasnya. Anda benar-benar telah menistakan Al-Quran yang menjadi pedoman
hidup umat Islam yang diturunkan
langsung oleh Allah Swt kepada hamba-Nya melalui Rasul-Nya yang tak lain ialah
Nabi Muhammad SAW.
Entah ada kekuatan apa yang ada pada diri anda dan setinggi
apa derajat anda sehingga tak membuat anda takut akan azab Allah yang amat
begitu pedihnya. Oh mungkin saja anda pura-pura tak mengetahui akan datangnya
azab tersebut lantaran anda adalah seorang non muslim yang memang sejatinya
tidak beriman kepada Allah Swt.
Penistaan anda terhadap surat Al-Maidah ayat 51 benar-benar
akan membuat umat Islam yang ada di seluruh dunia ini marah dikala mereka
mengetahuinya. Kata-kata yang anda ucapkan tersebut tidak mencerminkan bahwa
anda adalah seorang yang terdidik, dan tidak pula mencerminkan bahwa anda
adalah seorang pemimpin yang berkarakter baik.
Selama masa jabatan
anda selaku Gubernur DKI Jakarta, anda memang sudah dikenal dengan kepribadian
yang tidak baik, hanya orang-orang yang tak punya akal lah yang menyebut anda
sebagai pemimpin yang bermoral. Nyatanya tak jarang kata-kata kotor dan kata-kata masyarakat
kebun binatang selalu anda bawa dalam pidato-pidato anda, dari hal tersebut
jelas sekali anda dapat diberi gelar sebagai pemimpin yang tak patut untuk
diteladani.
Kembali ke masalah penistaan Al-Quran mengenai Surat
Al-Maidah Ayat 51, setelah anda melontarkan kata-kata yang telah melampaui
batas, diberbagai media, anda menyebutkan bahwa kata-kata anda tersebut tidak
mengandung pelecehan terhadap Al-Quran, bahkan ada beberapa orang yang membela
anda dengan alasan bahwa orang-orang yang menyebarkan berita tersebut hanya
ingin menjatuhkan nama baik anda. Entah menggunakan apa anda membayar orang
tersebut untuk berbicara di media sosial sampai akhirnya orang tersebut berani membeberkan harga diri mereka
hanya untuk membela anda yang sudah benar-benar salah berdasarkan fakta dari
video yang beredar.
Lucunya lagi, entah kenapa Bareskrim Mabes Polri tidak mau
menerima laporan masyarakat terhadap perbuatan keji yang telah anda lakukan
dengan alasan “tidak ada Fatwa MUI dan laporan tersebut dianggap mengada-ada
dan tidak berdasarkan hukum sama sekali”. Padahal jelas sekali dari video yang beredar, kata-kata
yang anda lontarkan telah melampaui batas dan telah menghina pedoman Umat Islam.
Dari hal ini jelas sekali terlihat bahwa adanya ketidak
profesinalan kerja yang dilakukan Bareskrim Mabes Polri yang mungkin saja
mereka tidak mau menindak lanjuti laporan masyarakat tersebut lantaran takut
kepada 9 naga yang berdiri kokoh dibelakang anda.
Wahai Bapak Ahok yang tak patut dihormati, perlu anda
ketahui bahwa masyarakat Indonesia bukanlah orang-orang bodoh yang dapat anda
bohongi dengan mudahnya, masyarakat Indonesia bukan pula makhluk lemah yang tak
akan tergerak hatinya saat anda lecehkan. Yang seharusnya diberi gelar orang lemah
adalah anda yang selama ini hanya berani bersembunyi dibalik aparat Negara yang
telah anda doktrin hati mereka dengan uang. Apakah anda tidak menyadari
darimana uang yang anda dapatkan untuk membayar mereka ? Semuanya adalah uang
rakyat, rakyat yang membayar pajak kepada
Negara dan uang itu berhasil anda
alih fungsikan untuk menghancurkan rakyat Indonesia itu sendiri. Apa anda sudah
tidak punya malu atau anda memiliki urat malu namun telah anda potong dan anda
masukkan ke dalam saku anda. Sungguh biadab perbuatan yang anda lakukan.
Namun disisi lain kami berterimakasih kepada anda, karena
kebodohan anda telah membuka mata hati dan memberikan kesadaran kepada umat
Islam khususnya masyarakat Jakarta bahwa memang jelas-jelas di dalam Ayat Suci
Al-Quran diperintahkan untuk tidak memilih pemimpin dari golongan Yahudi dan
Nasrani seperti yang tertera dalam Surat Al-Maidah Ayat 51 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin mu sebahagian
mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa diantara kamu
mengambil mereka menjadi pemimpin, maka
sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak
member petunjuk kepada orang-orang yang zhalim” (QS Al-Maidah : 51).
Wahai Bapak Ahok, kami tak pernah takut walau seberapa banyak pun naga yang berdiri di belakang
anda, seberapa banyak dana yang anda siapkan untuk membayar pasukan-pasukan Negara untuk
melindungi anda. Karena sejatinya kami punya satu kekuatan yang amat dahsyatnya
yang jauh sekali melebihi kekuatan naga yang beridiri kokoh di belakang anda.
Karena kekuatan itu adalah pertolongan Allah Swt Yang Maha Kuasa akan segala
sesuatu.
Kenapa akhirnya saya berani membuat tulisan yang mengandung
banyak kritikan yang tertuju kepada anda ? Karena jelas, anda telah menghina
agama dan pedoman saya sebagai bagian dari umat
muslim. Anda berani menghina ayat Allah dengan ala Stand Up Comedy yang
seakan-akan melontarkan kata-kata untuk membuat orang lain tertawa. Secara tak
sadar sebenarnya anda lah yang telah membohongi diri anda sendiri.
Ya Allah berikanlah kami pertolonganmu, jauhkanlah kami dari
segala kemaksiatan dan tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus, berikanlah
kami pemimpin-pemimpin muslim yang adil dan benar serta amanah dalam
menjalankan tugasnya dan tidak pula meyengsarakan bangsanya. Lindungilah kami
dari azab yang akan Engkau timpakan kepada orang-orang yang Zhalim. Allahumma
Aamiin.
Ttd : Sulaiman
“(Anak bangsa yang merindukan pemimpin yang adil dan berasal dari kaum muslimin)”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar