Selasa, 07 Februari 2017

Indahnya Saling Mengingatkan

Bismillah..

Hidup adalah titipan, perjuangan, dan petualangan.


Jalan hidup bukanlah sembarangan, karna hidup perlu dituntun agar tidak terjerumus ke dalam langkah yang salah. Saat jalan yang kita ambil terbelokkan dari kebenaran, maka bisa dipastikan bahwa hidup kita terjebak dalam sebuah kesesatan.

Untuk itu perlu adanya orang yang dapat menasehati kita, entah itu keluarga, guru, saudara, sahabat, dan teman biasa sekalipun. Tujuan dari memiliki mereka adalah agar disaat kita melangkah di jalan yang salah maka mereka akan datang memberikan nasihat kepada kita, mereka akan datang bersamaan dengan petunjuk Allah untuk membawa kita kembali ke jalan yang benar.

Ada hal yang perlu kita ingat bahwa tak semua dari mereka mampu membawa kita ke jalan yang benar, ada sebagian orang dari mereka yang bahkan datang untuk membawa kita terus terjebak dalam kesesatan tersebut sehingga tanpa kita sadari bahwa kita benar-benar telah jauh dari jalan kebenaran. Sehingga datang kepada kita orang yang mengajak menuju jalan kebenaran, kitapun tak menghiraukannya karena raga dan jiwa kita sudah terlalu jauh dari kesadaran.

Begitu banyak orang yang terlena dengan kehidupan, menganggap bahwa dunia adalah segalanya dan bahkan tidak terpikirkan lagi dalam benak mereka bahwa ada kehidupan setelah dunia, kehidupan kekal yang akan dihuni selama-lamanya. Dimana semua yang kita lakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan langsung dihadapan-Nya.

Pada waktu yang bersamaan kita akan dibagikan sebuah buku yang berisikan segala perbuatan yang kita kerjakan. Dan di dalam buku itu tak satupun amalan dan kedzoliman yang kita lakukan selama di dunia tidak tercatat di dalamnya, bahkan semuanya tersusun rapi dan tak satupun perilaku yang terlewatkan.

Mengingat hal tersebut maka tidak takutkah kita akan azab Allah yang dijanjian di dalam Kitab-Nya, bahkan sungguh azab Allah amatlah pedihnya bagi mereka yang merasakannya.

Ada beberapa hal yang membuat orang sampai saat ini masih belum bisa menyadari akan fananya kehidupan dunia yang semata-mata hanyalah sebuah tipuan. Sungguh kenikmatan dunia hanyalah sebuah fatamorgana yang dapat menjerumuskan seseorang terperangkap dalam kekeliruan dan kebodohan.

Perlu saya akui memang benar bahwa Hidayah tidaklah turun kepada orang secara langsung, maka bersyukurlah jika sampai hari ini telah datang hidayah itu pada diri kita. Lantas bagaimana dengan saudara kita yang sampai saat ini masih belum datang hidayah tersebut kepada mereka ? Apa mereka hanya akan terus menunggu sampai datang hidayah tersebut ?

Jawabnya mungkin tidak, hidayah bukanlah sesuatu yang harus ditunggu melainkan harus dijemput, jika kita terus menunggu hidayah akan datang maka selamanya mungkin kita tidak bisa merasakannya. Karena Allah pun berjanji dalam kitab-Nya. Bahwasanya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika mereka sendiri tidak merubah nasib mereka. Sungguh janji Allah tak pernah didustai-Nya.

Pertanyaannya bagaimana cara menjemput hidayah tersebut ? Sesungguhnya setiap orang saat ini sedang dalam ujian, setiap orang hingga detik ini masih banyak yang menikmati zona nyamannya. Ketakutan mereka untuk meninggalkan zona nyaman tersebut membuat diri mereka lupa akan kewajiban mereka sendiri. Semakin terhibur mereka dalam zona nyaman tersebut maka akan semkain jauh mereka dari dapatnya hidayah Allah.

Jemputlah hidayah Allah dengan memulai melakukan hal-hal kecil, meninggalkan zona nyaman adalah kunci utama dalam meraih kesempurnaan tersebut, menjauh dari hal-hal yang membuat kita merasa nyaman adalah jalan terbaik yang akan menuntun kita menuju jalan kemenangan yang nyata.

Oleh karena itu mulailah tinggalkan hal-hal yang hari ini masih membuatmu merasakan kepuasan, kepuasan yang berujung hasrat yang semakin tinggi, kepuasan yang pada akhirnya tak mampu menemukan batas puncaknya. Karena sesungguhnya manusia dipengaruhi oleh hawa nafsu, maka tak ada kepuasan yang akan mereka dapatkan melainkan keinginan yang terus menerus bertambah hingga tak menemui ujungnya.

Rubahlah pola pikirmu dan mulailah merasa yakin bahwasanya Allah akan selalu datang disaat kita susah, caranya hanyalah tetap berserah diri kepada-Nya dan menjalankan apa yang Ia perintahkan kepada kita semua sebagai hamba-Nya.

Tanamkan ketakutan kita kepada Allah, karena Allah yang akan menghakimi kita dihari akhir nantinya, berpikirlah bahwa akan ada kehidupan kekal setelah kehidupan dunia, dimana dalam kehidupan inilah kita akan memetik buah dari apa yang telah kita kerjakan di dunia.

La Tahzan, Innallah Ma'ana
Jangan bersedih karena Allah selalu bersama kita, kuncinya hanyalah percaya bahwa Allah lah sebaik-baiknya penolong, maka serahkanlah segala masalah kita kepada-Nya. Karena sejatinya masalah itu datangnya dari Allah, karena masalah itu milik Allah maka hanya Allah lah yang mampu menyelesaikannya. Maka dari itu memohonlah kepada-Nya, takutlah kepada-Nya, dan berserah diri lah kepada-Nya.

Semangat berhijrah Sahabatku, saling mengingatkan tentang kebaikan adalah kewajiban, Berlomba-lombalah menuju jalan yang hakiki, jalan yang diridhoi Allah menuju Surga-Nya. Disaat salah satu dari kita rapuh maka ingatkanlah mereka, dan dikala dirimu lemah maka yakinlah mereka akan selalu berada disampingmu.

Khoirunnas Anfa'uhum Linnas
(Sebaik-baiknya Manusia adalah yang Bermanfaat bagi Orang Lain)


Epilog : Bahkan yang terlihat kuatpun harus ada yang menguatkan, Bahkan yang terlihat semangatpun harus terus disemangati, Bahkan yang dianggap pahampun harus terus dipahamkan, karena itulah Allah menajdikan Nabi Harun sebagai sebagai penguat Nabi Musa.
Saudaramu, Amanahmu
Minimal jagalah dia dalam doa-doa di ujung sajadahmu.

Fastabiqul Khoirot..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar