Kamis, 09 Februari 2017

Yang Tergantikan dan Yang Menggantikan

Setiap Masa akan ada tokohnya, Setiap Tokoh akan ada batas masa jabatannya. Tak dapat dipungkiri bahwa yang tua akan semakin tua dan yang muda lah yang akan menjadi penggantinya.

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekali bermunculan tokoh-tokoh agresif yang diyakini bisa membawa perubahan. Mereka tak lain adalah kalangan pemuda yang tertanam semangat membara dalam jiwa dan kepribadian mereka.

Hadirnya kalangan pemuda ini dapat menutupi kekhawatiran bagi sebagian golongan tua yang menyadari bahwa generasi mereka tak akan bertahan selamanya. Para golongan tua juga menyimpan berjuta kepercayaan pada generasi muda yang akan melanjutkan estafet perjuangan yang mereka jalani selama ini.

Yah tepat sekali, jalan juang yang dilalui bukanlah sekedar jalan juang yang biasa. Namun jalan juang ini penuh dengan cobaan, godaan, cacian, dan bahkan pengorbanan. Oleh karena itu butuhlah sekiranya orang yang kuat dari segi Fikriyah, Jasadiyah dan Rukhiyah untuk melanjutkan perputaran roda jalan juang ini.

Selain dari kepercayaan yang tertanam pada benak golongan tua, tentunya juga terdapat ketakutan tersendiri yang mereka rasakan sebagai ancaman kelak yang mana apabila pemuda yang mereka percayai tak mampu menjalankan tugas yang dititipkan di pundak mereka dengan baik dan tak mampu menjaga amanah tersebut sebagaimana semestinya.

Lalu bagaimana cara para golongan tua untuk mengatasi ketakutan tersebut serta berusaha membina, mendidik dan membimbing para golongan muda tersebut untuk menjadikan mereka kuat dari segi Fikriyah, Jasadiyah, dan Rukhiyah.

Tentu langkah pertama yang para golongan tua lakukan adalah menjalin dan mengeratkan ikatan ukhuwah diantara mereka sehingga apabila tali ukhuwah ini terjalin erat maka akan mudah bagi golongan tua untuk membina dan mendidik para golongan muda karena mereka mampu terkontaminasi secara langsung melalui sebuah ikatan hati.

Ikatan hati ini dibangun dengan penuh perjuangan dan kesabaran. Bagaimana tidak ? Ibaratkan kami adalah golongan muda dan mereka golongan tua adalah para kakak tingkat kami.

Perjuangan dan kesabaran yang dimaksud adalah ketika kakak-kakak kami mencoba untuk membina dan mendidik kami yang pada awalnya bisa dikatakan orang-orang yang masih terbilang labil, lugu, dan bahkan kami adalah orang-orang yang lebih mementingkan ego masing-masing daripada kepentingan bersama.

Perjuangan dan kesabaran terus menerus kakak-kakak kami lalui demi menjadikan kami sebagai orang-orang yang berkarakter dan orang-orang yang mampu bermanfaat di generasi kedepannya. Tak jarang pula air mata dan kesedihan sering mengalir dari pelupuk mata mereka lantaran kerasnya sikap dan kepribadian kami.

Sungguh perjuangan kakak-kakak kami sangatlah luar biasa. Mereka mampu mencontohkan kepribadian-kepribadian baik yang akhirnya mampu kami teladani. Ajaran dan nasihat yang selalu mereka berikan kepada kami bagaikan penerang yang akan selalu membimbing kami hingga pada akhirnya kami mampu mewarisi ajaran mereka kepada generasi selanjutnya.

Ucapan Terimakasih yang tak henti-hentinya kami ucapkan atas perjuangan dan kesabaran yang telah kakak-kakak kami korbankan dalam menghadapi sikap dan kepribadian kami. Sungguh doa kami akan selalu mengiringi langkah kalian yang pada akhirnya tidak terhenti berjuang setelah menuntaskan amanah kalian disini karena sejatinya perjuangan kalian kedepannya akanlah lebih berat daripada perjuangan yang akan kami hadapi saat Ini.

Kami mohon berikanlah doa-doa terbaik untuk kami sebagai adik-adik kalian dan juga untuk generasi-generasi selanjutnya. Semoga kami mampu melanjutkan tongkat estafet perjuangan yang kalian titipkan kepada kami dengan baik serta dipenuhi dengan komitmen yang tinggi.

Sebagai orang-orang yang tergantikan, kami mohon kepada kakak-kakak kami untuk memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada kami selaku orang-orang yang menggantikan.

Semoga kami dan kakak semua senantiasa terjalin dalam ikatan ukhuwah yang pada akhirnya tetap terjaga tali persaudaraan kita hingga kelak Allah akan mempertemukan kita semua di Surga-Nya.. Aamiin

Teruslah bergerak karena kita adalah bagian dari makhluk yang bernyawa, Sesungguhnga diam hanyalah identik bagi para benda mati dan makhluk yang tak bernyawa.  -Sulaiman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar